Nusa Tenggara Timur – Setelah gagal lolos seleksi PPPK untuk ketiga kalinya, Bapak Stefanus (43), seorang guru SD di pelosok NTT, mencoba peruntungannya dengan bermain Mahjong Wins 1000. Tak disangka, dalam waktu singkat ia berhasil membawa pulang kemenangan sebesar Rp 65,8 juta yang akan digunakannya untuk membiayai kebutuhan sekolah dan murid-muridnya.
"Saya sedang putus asa karena tidak lolos PPPK, lalu iseng mencoba permainan ini. Ternyata rezeki memang tidak harus datang dari jalur formal," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. "Dengan kemenangan ini, saya bisa membeli buku dan seragam baru untuk anak-anak didik saya."
Bapak Stefanus telah mengabdi selama 15 tahun sebagai guru honorer di sebuah SD kecil di pedalaman NTT. Setiap hari, ia harus menempuh perjalanan sejauh 15 kilometer dengan jalan kaki dan menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah. Meski dengan fasilitas seadanya, ia tetap semangat mengajar anak-anak desa.
Gaji honorernya yang hanya Rp 500.000 per bulan harus dibagi untuk kebutuhan keluarga dan juga membantu murid-muridnya yang kurang mampu. "Saya sering membelikan buku dan alat tulis dari uang sendiri karena tidak tega melihat anak-anak tidak bisa belajar dengan layak," tuturnya.
Impiannya untuk menjadi guru PPPK kandas untuk ketiga kalinya karena kuota yang terbatas dan persaingan yang ketat. "Saya sudah berusaha maksimal, belajar hingga larut malam, tapi mungkin memang bukan jalur saya," ucapnya dengan nada pasrah.
Pada suatu malam setelah pengumuman kelulusan PPPK, Bapak Stefanus yang sedang merasa gagal tidak sengaja melihat iklan tentang Mahjong Wins 1000. Dengan sisa uang Rp 20.000 yang dimilikinya, ia memutuskan untuk mencoba peruntungan.
"Saya pikir, daripada uang ini habis untuk membeli minuman keras seperti yang dilakukan beberapa teman ketika stres, lebih baik saya coba sesuatu yang mungkin membawa keberuntungan," kenangnya. "Saya tidak menyangka bahwa keputusan spontan itu akan mengubah segalanya."
Hanya dalam waktu 30 menit bermain, kombinasi simbol-simbol khusus muncul dan memberikannya kemenangan jackpot sebesar Rp 65,8 juta. "Saya sampai tidak percaya dan harus memeriksa berkali-kali. Air mata saya langsung meleleh melihat angka itu," ceritanya dengan haru.
Kemenangan Bapak Stefanus tidak hanya mengubah hidupnya secara pribadi, tetapi juga membawa dampak besar bagi pendidikan di desanya. Dana sebesar Rp 65,8 juta akan dialokasikan untuk membangun perpustakaan kecil, membeli buku pelajaran, dan seragam baru untuk 50 muridnya.
"Selama ini, anak-anak harus bergantian buku karena tidak cukup. Ada yang bukunya sudah sobek-sobek tetapi masih dipakai karena tidak ada pengganti," ujarnya. "Dengan rezeki tak terduga ini, saya bisa memberikan yang terbaik untuk mereka."
Kepala sekolah setempat menyambut baik niat Bapak Stefanus. "Ini adalah berkah bagi kami semua. Bapak Stefanus memang dikenal sebagai guru yang dedikasi dan perhatian terhadap murid-muridnya. Pantas saja rezeki baik datang kepadanya," puji Kepala Sekolah.
Meski mengaku hanya pemula, Bapak Stefanus memiliki strategi khusus saat bermain Mahjong Wins 1000. Ia memilih bermain pada dini hari ketika pikiran lebih jernih dan fokus. "Saya perhatikan pola permainannya dulu sebelum mulai bertaruh," ujarnya.
Ia juga menetapkan batasan kerugian yang sanggup ditanggung. "Saya sudah pasrah hanya dengan Rp 20.000. Jika habis, ya sudah, saya berhenti. Ternyata justru dengan sikap tidak serakah itu, keberuntungan malah datang," tambahnya.
Bapak Stefanus menekankan pentingnya kontrol diri dan tidak terbawa emosi saat bermain. "Bermainlah dengan santai, jangan terlalu mengejar kemenangan. Nikmati prosesnya, siapa tahu rezeki sedang di depan mata," sarannya.
Kisah Bapak Stefanus menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa rezeki bisa datang dari mana saja, bahkan di saat putus asa sekalipun. "Tuhan punya banyak cara untuk memberikan rezeki kepada hamba-Nya. Jangan pernah menyerah dengan keadaan," pesannya.
Banyak netizen yang terinspirasi oleh kisahnya dan memberikan dukungan melalui media sosial. "Salut dengan perjuangan Bapak Stefanus. Semoga semakin banyak orang baik yang diberi kemudahan rezeki," tulis salah satu komentar.
Kini, Bapak Stefanus tetap mengabdi sebagai guru honorer dengan semangat baru. "Saya akan terus mengajar apa pun status saya. Mendidik anak-anak adalah panggilan jiwa saya," tegasnya dengan senyum penuh syukur.
"Kegagalan di satu pintu bukan berarti akhir segalanya. Terkadang Tuhan membuka jendela rezeki yang tidak pernah kita duga."
Aspek Kehidupan | Sebelum Menang | Sesudah Menang |
---|---|---|
Kondisi Finansial | Bergaji Rp 500.000/bulan | Memiliki tabungan Rp 65,8 juta |
Fasilitas Mengajar | Buku terbatas dan usang | Dapat membeli buku baru |
Kondisi Murid | Banyak yang tidak punya seragam lengkap | Akan mendapat seragam baru |
Semangat Mengajar | Semangat turun karena gagal PPPK | Semangat baru untuk mendidik |
Dampak untuk Sekolah | Fasilitas sangat terbatas | Akan ada perpustakaan kecil |
Dr. Siska Widiantari, Ahli Pendidikan: "Kisah Bapak Stefanus menunjukkan bahwa dedikasi dan niat tulus akan membuahkan hasil yang baik, meski melalui jalan yang tidak terduga. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua."
Budi Santoso, Psikolog: "Dalam keadaan tertekan, seseorang bisa membuat keputusan impulsif. Namun Bapak Stefanus justru mampu mengelola tekanan tersebut menjadi sesuatu yang positif. Ini menunjukkan resilience atau ketahanan mental yang baik."
Ia mengaku akan tetap fokus pada mengajar dan hanya akan bermain sesekali untuk hiburan semata dengan modal terbatas.
Sebagian besar akan digunakan untuk keperluan sekolah dan murid-muridnya, sebagian kecil untuk tabungan keluarga.
Menurut Bapak Stefanus, ini adalah kombinasi dari keberuntungan, sikap tidak serakah, dan ketenangan saat bermain.
Ia mengatakan akan fokus mengabdi sebagai guru honorer dulu dan mungkin mencoba lagi di waktu yang tepat.
Mainlah dengan santai, tetapkan batas kerugian, dan jangan pernah bermain dengan uang kebutuhan pokok.
Kisah Bapak Stefanus membuktikan bahwa niat tulus dan ketulusan hati dalam berbuat baik akan selalu membuahkan hasil yang positif. Meski gagal dalam seleksi PPPK, ia justru mendapatkan rezeki yang lebih besar dan mampu memberikan dampak positif bagi banyak orang.
"Kadang kegagalan adalah cara Tuhan mengarahkan kita pada jalan yang lebih baik."